Bonus demografi adalah suatu
jumlah di mana jumlah penduduk usia produktif Lebihbesar dibandingkan dengan
jumlah penduduk usia non produktif. Besarnya pendudukusia
produktif antara 15 tahun hingga 64 tahun dalam suatu negara.
Sektor sumber daya manusia
(SDM), selalu menjadi kunci utama saat memegang peranan penting dalam proses
pembangunan bangsa. Dimana tingkat keberhasilan pembangunan bangsa, salah
satunya ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki bangsa
tersebut. Demikian pula dengan bangsa
kita, Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, Negara Indonesia sangat
membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan terampil. Berkaitan dengan hal ini, ada hal yang perlu Anda
ketahui. Indonesia sekarang berada pada tahap yang sedang dan
menentukan. Terutamanya sebagai sebuah bangsa yang masih dalam masa
pembangunan.
Oleh sebagian besar ahli ilmu
sosial, tahap krusial ini disebut sebagai era bonus demografi. Di mana era
ini sebenarnya sudah dimulai dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada
rentang waktu tahun 2025-2030.
Sayangnya, ada yang
mengungkapkan bonus demografi hanya akan dialami Indonesia sekali seumur
hidup. Oleh karena itu, menjadi penting bagi kita semua, baik pelajar,
pelajar, guru, dosen, akademisi, masyarakat umum, juga pihak lain untuk
memahami seluk bonus bonus. Banyak negara yang terbukti berhasil memaksimalkan bonus demografi
di negaranya, seperti Malaysia, Thailand, Korea Selatan dan negara-negara
lainnya. Meskipun demikian, tetap saja masih ada negara yang gagal
memaksimalkan bonus demografi yang dimiliki negaranya. Khusus
negara-negara yang ada di Benua Afrika, seperti Ethiopia dan lain sebagainya.
Dari grafik, jumlah penduduk
Indonesia tahun 2016 yang diterbitkan oleh BPS, Diperkirakan 174 juta jiwa
penduduk usida produktif, atau sebanyak 67% dari jumlah total penduduk
Indonesia.
Lebih dari itu, setuju dengan Negara
Indonesia memang sudah memulai era emas seperti bonus demografi. Proyeksi puncak era bonus demografi Indonesia
menurut proyeksi BPS akan dicapai antara rentang tahun 2025-2030, atau
kompilasi jumlah penduduk usia produktif Indonesia sebesar 70% dari total
jumlah penduduk.
1.
Indikator Penghitungan
Perkiraan Bonus Demografi
Untuk memperoleh hasil penghitungan yang akurat, akurat dan dapat
dipertanggung jawabkan bagi masyarakat luas. Proses perhitungan harus
dilakukan dengan teliti dan teliti.
Berikut beberapa data yang digunakan untuk mengetahui indikator
demografi orang Indonesia:
1.
Jumlah penduduk usia produktif
lebih banyak dibandingkan populasi penduduk usia non produktif.
2.
Dampak jumlah usia produktif
yang lebih besar akan menghabiskan beban hidup menjadi lebih ringan, karena
populasi usia non produktif akan ditanggung oleh penduduk usia produktif.
3.
Bonus demografi akan diawali
dengan transisi demografi yang dilihat pada hasil sensus sebelumnya.
2.
Manfaat Bonus Demografi Bagi
Indonesia
Banyak Manfaat yang bisa diperoleh bangsa Indonesia dari bonus
demografi yang dialaminya. Salah satu manfaat utama dari Manfaat terbesar
dari bonus demografi bagi Indonesia adalah tingkat ekonomi Indonesia dari
negara berkembang menjadi negara maju.
Pernyataan ini, perlu beberapa hal yang perlu dilakukan. Karena
dengan adanya bonus demografi di Indonesia, maka jumlah penduduk produktif di
usia kerja lebih besar dibandingkan usia tidak bekerja.
3.
Ketentuan Mencapai Manfaat
Bonus Demografi
Syarat sebuah negara yang menerima bonus demografi sebenarnya
merupakan suatu anugerah dan berkah yang membawa keuntungnga bagi bangsa dan
negara. Namun, bonus demografi harus digunakan dengan baik, keloka
sepenuhnya profesional. Penyebab banyak dari pengalaman
negara lain, mereka memiliki peluang emas dari adanya bonus demografi di
negara. Namun mereka gagal memanfatkannya secara maksimal, sehingga bonus
demografi berubah menjadi merugikan negara.
Berikut persyaratan-persyaratan yang harus dilakukan oleh suatu
negara berkembang, agar bonus demografi penduduk dapat berubah menjadi
keuntungan negara. Mulai dari peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat,
peningkatan kualitas dan pendidikan, pengendalian jumlah penduduk, hingga
kebijakan ekonomi yang mendukung terciptanya tenaga kerja dan pasar serta
keterbukaan perdagangan dan tabungan nasional.
4.
Kualitas Penduduk Indonesia
Secara keseluruhan, jumlah penduduk Indonesia saat menghitung
bonus tidak perlu dipertanyakan lagi. Negara yang mewakili negara terbesar
di ASEAN (negara-negara kawasan Asia Tenggara).
Namun demikian, kompilasi yang berlebihan akan menimbulkan dampak
yang buruk dan menimbulkan polemik. Oleh karena itu, indikator bonus
demografi telah disetujui juga diikuti dengan tingkat pendidikan yang baik.
1.
Tersedianya Lowongan Kerja Baru
Terbukanya lapangan kerja baru merupakan salah satu langkah
penting yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam menerima bonus demografi
Indonesia. Ada banyak cara yang
bisa dilakukan dalam keputusan pemerintah Indonesia yang terkait dengan
penyediaan lapangan pekerjaan baru bagi warga negaranya.
Pemerintah dapat mendorong peningkatan investasi dalam negeri
dengan mengundang investor asing dari negara maju atau dengan mendorong dan
memfasilitasi masyarakat untuk menjadi enterpreneur (pengusaha)
baru. Program keluarga
berencanmerupakan salah satu program andalan utama BKKBN. Menurut Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional salah satu fungsi keluarga adalah
melaksanakan program keluarga berencana.
Program fungsi keluarga berencana untuk perencanaan keluarga agar
tidak melonjak secara drastis dan mudah dikontrol. Penyebab pertumbuhan penduduk yang tidak
terkendali dapat menyebabkan berbagai masalah sosial, seperti jumlah minimum
yang dapat dipertanggungjawabkan dan nilai pertambahan kriminalitas.
2.
Bahaya Bonus Demografi
Bonus demografi tidak hanya memungkinkan memberikan keuntungan
saja, namun juga berpotensi menimbulkan bahaya bagi setiap bangsa. Untuk menghindari potensi dari bonus demografi
yang ada, maka pemerintah harus mempertimbangkan tingkat Indek Pembangunan
Manusia dalam setiap kebijakan pemerintah yang dikeluarkan untuk masyarakat.
Berikut faktor-faktor Indeks Pembangunan Manusia yang harus
menjadi bahan pertimbangan utama dalam membuat keputusan publik:
a. Faktor Ekonomi
Tingkat ekonomi stabil menjadi salah satu penentu dalam
memaksimalkan bonus demografi. Penyebab dengan tingkat stabil, negara
menjadi mudah dalam memajukan dan meningkatkan tingkat penilaian masyarakat.
b. Faktor Kesehatan
Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat akan menjadi bumerang sekaligus merugikan negara karena potensi bonus dari demografi yang ada tidak
dapat dimaksimalkan. Tingkat ekonomi tidak dapat
meningkat karena masyarakat Indonesia tidak berperilaku sehat, seperti merokok, minum minuman keras, dan kebiasan perilaku buruk lainnya.
Terkait kebiasaan tersebut berakibat pada penurunan angka angkatan kerja. Penyebab banyak orang usia produktif yang berubah menajadi usia tidak produktif, baik karena sakit-sakitan, terserang penyakit berbahaya, dan
lain sebagainya.
c. Faktor Pendidikan
Pentingnya faktor pendidikan tidak hanya ditentukan dengan
tingginya angka pendidikan saja. Namun juga harus diimbangi dengan
kualitas pendidikan yang diberikan.
Kualitas sistem pendidikan yang buruk akan menyebabkan banyak
masyarakatmenganggur, keterampilan, ketampilan, dan kemampuan
angkatan kerja yang tidak sesuai dengan kriteria kerja yang dibutuhkan perusahaan.
Oleh sebab itu menjadi penting, peluang besar dari adanya bonus demografi
penduduk harus diseimbangkan dengan sektor pendidikan.
7. Permasalahan Bonus Demografi
Bonus demografi tidak hanya memiliki nilai positif, tetapi juga
aspek nilai negatif. Penanganan yang tidak tepat atau salah justru akan
menimbulkan malapetakan besar, yang terkait dengan masalah ketenagakerjaan,
seperti berikut:
·
Kualitas Tenaga kerja rendah.
·
Jumlah pekerja tidak sebanding
(timpang) dengan jumlah peluang kerja yang tersedia.
·
Persebaran Tenaga kerja tidak
merata.
·
Tebatasnya kesempatan kerja.
·
Tingginya angaka Peningkatan.
Berikut cara-cara yang bisa diambil untuk dijadikan solusi masalah
ketenagakerjaan di Indonesia yang muncul akibat adanya bonus demografi:
Solusi Masalah Pengalihdayaan Tenaga Kerja
Bagi yang belum mengenal istilah Outsourcing, istilah tersebut
lebih sering dikenal dengan istilah alih daya atau kontrak. Sistem outsourcing adalah
suatu kegiatan pemindahan operasi dari satu perusahaan ke tempat kerja yang
lain. Keputusan outsourcing biasa
dilakukan perusahaan untuk mengurangi biaya produksi dan biaya perusahaan atau
untuk memusatkan perhatian perusahaan kepada hal lain.
Masalah outsourcing mulai timbul saat
ada penyimpangan berupa perubahan fungsi outsourcing . Fungsi pokok yang dikeluarkan hanya boleh
diberikan untuk jenis pekerjaan inti, seperti satpam dan layanan
celaning (petugaskebersihan). Dalam perkembangannya, outsourcingdigunakan
untuk mengurangi hak karyawan yang dikeluarkan mereka, seperti alibi menutup
peluang karyawan menjadi tenaga kerja tetap.
Sumber : pusatpandang.com
No comments:
Post a Comment