Wednesday, April 17, 2019

HIKAYAT KERAJAAN KISAH SANG PUTRI


HIKAYAT BUNGA KEMUNING
Dahulu kala ada seorang raja yang memiliki 10 anak perempuan yang cantik – cantik. Sang raja di kenal dengan seseorang raja yang sangat bijaksana, tetapi ia terlalu sibuk dengan kepemimpinannya oleh karena itu ia tidak mampu untuk mendidik anak - anaknya, sehingga ke 10 anaknya di asuh oleh pembantunya yang bernama Inang.
Istri sang raja sudah meninggal saat melahirkan anaknya yang bungsu. Putri – putri raja menjadi manja dan nakal, mereka sangat suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan tak mau membantu ayah mereka. Pertengkaran sering terjadi di antara mereka. Kesepuluh putri itu di namai dengan nama – nama warna. Putri sulung bernama putri Jambon. Adik – adiknya di namai putri Jingga, Nila, Hijau, Kelabu, Orange, Merah Merona, Kuning. Baju mereka pun sama dengan nama mereka.
Dengan begitu sang raja yang sudah tua dapat mengenali mereka dari jauh. Meskipun kecantikan mereka hampir sama si bungsu Kuning lebih terlihat berbeda, ia tidak terlihat manja dan nakal. Dan ia terlihat periang dan ramah kepada siapapun. Ia lebih suka berpergian dengan Inang si pengasuh dari pada oleh kaka – kakanya. Pada suatu hari ia mengumpulkan anak – anaknya. “Aku hendak pergi jauh dan lama. Oleh karena itu apa yang kalian inginkan?”  kata sang raja. “Aku ingin perhiasan yang mahal” kata putri Jambon. “Aku ingin kain sutra yang berkilau” kata putri Jingga. Sembilan anak raja meminta hadiah yang mahal – mahal kepada ayah handa mereka tetapi lain halnya dengan putri Kuning, ia berfikir sejenak lalu menggenggam lengan ayahnya, “ayah aku hanya ingin ayah kembali dengan selamat”. Kata putri Kuning. Kaka – kaka nya tertawa dan mencemoohkannya. “Anakku sungguh baik perkataanmu. Tentu saja aku akan kembali dengan selamat dan ku bawakan hadiah indah buatmu”. Kata sang raja. Tak lama kemudian raja pun pergi. Selama raja pergi para putri semakin nakal dan malas. 
Mereka sering membentak Inang si pengasuh dan menyeruh pelayan menuruti mereka. Karena sibuk mengurusi permintaan putri yang rewel itu, pelayan tak sempat membersihkan taman istana. Putri Kuning sangat sedih sekali karena taman adalah tempat kesayangan ayahnya. Tanpa ragu putri Kuning langsung mengambil sapu dan membersihkan taman itu. Daun – daun kering di rontokkan nya, rumput – rumput kering dicabutinya dan dahan – dahan pohon dipangkasnya hingga rapih. Sebelumnya Inang  melarangnya, namun Kuning tetap bersikeras mengerjakannya. Kaka – kakanya yang melihat putri Kuning menyapu tertawa keras. “Lihat tanpaknya kita punya pelayan baru”, Kata seorang diantaranya. “Hai pelayan masih ada kotoran yang lain “ ujarnya sambal melempar sampah. Taman istana yang sudah rapih kembali acak – acakkan. Putri kuning diam saja dan menyapu smapah – sampah itu. Kejadian tersebut terjadi berulang – ulang sampai Putri Kuning kelelahan. 
Dalam hatinya ia merasakan pelayan yang disuruh mematuhi berbagai perintah kakak – kakaknya. “Kalian ini sungguh keterlaluan, seharusnya ayah tak usah membawakan apa – apa untuk kalian, bisanya hanya mengganggu saja”, Kata Putri Kuning dengan marah. “Sudah aku bosan kita mandi di danau saja”, ajak Putri Nila. Mereka meninggalkan Putri Kuning seorang diri. Begitulah yang terjadi setiap hari. Sampai ayah mereka pulang. Ketika sang raja tiba di istana, kesembilan putrinya masih bermain di danau, sedangkan Putri Kuning sedang merangkai bunga di teras istana. Mengetahui hal itu raja menjadi sangat sedih. “Anakku yang cantik dan baik budi, ayahmu tak mampu bemberikan apa – apa selain kalung batu yang hijau ini, bukan warna kuning kesanganmu”, Kata sang raja. Raja memang sudah mencari kalung – kalung batu di berbagai negri namun benda itu tak pernah di temukannya. “Sudah lah ayah tak mengapa, batu hijau pun cantik ”, Lihat serasi benar dengan bajuku yang berwarna kuning, kata Putri Kuning dengan lemah lembut. “Yang penting ayah sudah kembali. Akan ku buatkan teh hangat untuk ayah”, Ucap sang putri. Ketika Putri Kuning sedang membuat teh kakak – kakaknya berdatangan . mereka rebut mencari hadiah dan saling memamerkannya. 
Tak ada yang ingat pada Putri Kuning apalagi menanyakan hadiahnya. Keesokan harinya Putri Hijau melihat Putri Kuning memakai kalung barunya, “wahai adik bagus benar kalung mu, Seharusnya kalung itu menjadi milikku karena aku adalah Putri Hijau”, Katanya dengan perasaan iri. “Ayah memberikannya kepadaku bukan kepadamu”, sahut sang putri mendengarnya Putri Hijau menjadi marah. Lalu ia segera mencari saudara – saudaranya dan menghasut mereka. “Kalung itu milikku namun ia mengambilnya dari saku ayah kita harus mengajarnya berbuat baik”, Kata Putri Hijau. Mereka lalu sepakat untuk merampas kalung itu. Tak lama kemudian Putri Kuning muncul. Kakak – kakaknya menangkapnya dan memukul kepalanya. Tak di sangka pukulan tersebut membuat putri kuning meninggal. “Astaga kita harus menguburnya”, seru Putri Jingga. 
Mereka beramai ramai menyusung putri kuning lalu menguburnya di taman istana. Putri Hijau ikut menguburkan kalung batu hijau karena ia sudah tak menginginkannya lagi. Sewaktu raja mencari Putri Kuning, taka da yang tau kemana putri itu pergi. Kakak – kakaknya pun diam seribu Bahasa , raja sangat marah. Hai para pengawal cari dan temukanlah Putri Kuning periangnya. Tentu saja taka ada yang bisa menemukannya. Berhari – hari, berminggu – minggu berbulan – bulan tak ada yang berhasil menemukannya. Raja sangat sedih. “Aku ini ayah yang buruk”, katanya. “Biarlah anak – anakku ku kirim ke tempat yang jauh agar belajar budi pekerti”. Maka ia pun mengirim putri – putrinya ke negeri yang jauh. Raja sendiri sering termenung menung di taman istana, sedih memikirkan Putri Kuning yang hilang tak berbekas. Suatu hari, tumbuhlah tanaman di atas kuburan Putri Kuning, sang raja heran melihatnya. “Tanaman apakah ini batanya tumbuh bagaikan jubah putri, daunnya bulat berkilau bagaikan kalung hijau bunganya putih kekuningan dan sangat wnagi, tanaman ini mengingatkanku kepada Putri Kuning baiklah ku beri nama dia kemuning”, kata raja dengan senang. Sejak itulah bunga kemuning mendapatkan namanya. Bahkan bunga – bunga kemuning dapat digunakan untuk mengharumkan rambut, batangnya di gunakan untuk membuat kotak – kotak yang indah, sednagkan kulit batangnya di gunakan untuk membuat bedak. Setelah matipun putri kuning masih tetap memberikan kebaikkan.

Penjelasan sederhana 6 Menu dari shopee.co.id

  Oleh : 1.        Aditia Nanda A                                     (50418178) 2.        Bambang Satrio Nugroho                     (51418...